Soppeng, Bugissulsel.com – Turnamen bulu tangkis yang digelar selama tiga malam di Gedung KONI Kabupaten Soppeng, beberapa waktu lalu terus menuai polemik.
Kegiatan yang diduga diikuti 49 desa se-Kabupaten Soppeng itu tengah jadi sorotan karena dugaan penyimpangan dana pendaftaran.
Pasalnya, dana pendaftaran yang dipungut panitia dari para peserta disebut-sebut tak jelas kemana arahnya. Dugaan penyimpangan pun mulai mencuat ke permukaan.
Turnamen tersebut digelar oleh Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Soppeng.
Informasi yang dihimpun, setiap pasangan peserta dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp 1,5 juta hingga Rp 2,5 juta.
Namun, tak ada laporan terbuka dari panitia soal penggunaan dana yang terkumpul. Hal ini membuat sejumlah pihak geram.
Menanggapi hal tersebut, Ketua LSM APKAN Soppeng, Jamalu, mendesak agar aparat penegak hukum segera bertindak.
"Kalau ada unsur-unsur penyimpangan, segera tangkap dan penjarakan semua yang terlibat dalam turnamen ini," tegas Jamalu, Minggu (27/7).
Jamalu menilai bahwa kegiatan ini berpotensi menjadi ajang pengumpulan dana tanpa pertanggungjawaban yang jelas.
Sementara itu, Ketua Panitia Turnamen, Hasimullah, yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Marioriaja, saat dihubungi wartawan mengaku tengah berada di perjalanan.
“Wassalam. Mohon maaf, saya perjalanan bawa mobil,” balas Hasibullah singkat melalui pesan WhatsApp, Minggu.
Hingga berita ini dirilis, belum ada klarifikasi lebih lanjut dari pihak panitia terkait besaran dana pendaftaran maupun laporan pertanggungjawaban anggaran turnamen.
Penulis: A.Cakra