Jakarta, Bugissulsel.com – Keputusan mengejutkan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Jenderal (Purn) Agus Andrianto melepaskan ratusan narapidana dari Lapas Kelas IIB Kuala Simpang saat banjir besar merendam Kabupaten Aceh Tamiang, menuai sorotan tajam sekaligus apresiasi.
Pasalnya, Ikatan Wartawan Online (IWO), termasuk yang menilai langkah itu sebagai keputusan berani Agus Andrianto dalam situasi darurat.
Banjir yang merendam seluruh kompleks Lapas hingga dua meter membuat ratusan WBP terancam keselamatannya. Situasi itu memaksa keputusan cepat dan Menteri Imipas memilih sisi kemanusiaan.
“Keputusan itu tidak hanya berani, tapi juga sangat strategis. Bencana kali ini tidak terprediksi, dan keselamatan warga binaan jelas berada di ambang bahaya,” tegas Ketua Umum IWO, Teuku Yudhistira, kepada wartawan di Bandara Kualanamu sebelum terbang ke Jakarta, Kamis (11/12).
Menurut Yudhistira, keputusan seorang menteri untuk membuka pintu Lapas bukanlah perkara sederhana. Ada konsekuensi hukum, risiko keamanan, hingga tekanan publik. Namun dalam situasi ekstrem, pilihan harus dibuat.
“Kemanusiaan tetap yang utama. Menteri Imipas sudah membuktikan itu. Melepaskan WBP saat banjir besar menerjang Aceh Tamiang adalah keputusan force majeure yang tak bisa ditawar,” tegasnya.
IWO menilai momentum ini sekaligus membuka mata publik bahwa warga binaan yang selama ini distigma negatif, nyatanya banyak yang menunjukkan perubahan perilaku.
Salah satu buktinya, kata Yudhistira, viral di media sosial: seorang hakim perempuan diselamatkan oleh napi yang pernah ia vonis.
“Video itu berbicara banyak. Ketika seorang napi justru menolong hakim yang memutus hukumannya, itu bukan hal kecil. Itu bukti bahwa pembinaan di bawah Menteri Imipas berjalan dan menghasilkan perubahan nyata,” ujar Yudhistira.
Ia menegaskan keberhasilan pembinaan bukan hanya diukur dari kedisiplinan para WBP, tetapi dari bagaimana mereka bertindak ketika diuji di lapangan. Dan pada bencana Aceh Tamiang, ujian itu datang dengan cara paling ekstrem.
“Ini nilai plus yang tidak bisa diabaikan. Langkah Menteri Imipas bukan hanya menyelamatkan nyawa, tapi juga membuka ruang bagi publik melihat sisi lain warga binaan. Ini preseden penting dalam penanganan Lapas saat bencana,” pungkasnya.
Editor: A.Cakra
Sumber: IWO Pusat


