Bugissulsel.com

akurat dan terpercaya

  • Jelajahi

    Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates



    Plafon Gedung La Patau Ambruk, LPKN: Diduga Jadi Ladang Korupsi

    Andi Cakra
    08 Mei 2025, 17.46 WIB Last Updated 2025-05-08T13:05:41Z

    Plafon Gedung La Patau ambruk. (Foto: Dok. Ist).
    Soppeng, Bugissulsel.com – Kekecewaan dan kemarahan menyelimuti warga Soppeng. Gedung serbaguna La Patau, ikon kebanggaan daerah yang menelan anggaran rehabilitas fantastis Rp 5 miliar, ambruk untuk kedua kalinya.

    Peristiwa ini terjadi hanya dua tahun setelah gedung tersebut direhab. Kali ini, plafon gedung ambruk, menorehkan luka baru di hati masyarakat yang telah lama menantikan manfaat dari gedung megah tersebut.

    Kejadian ini memicu pertanyaan besar terkait akuntabilitas dan pengelolaan dana publik.

    Menanggapi kejadian tersebut, Ketua Lembaga Pemantau Korupsi dan Aparatur Negara (LPKN) Soppeng, Alfred, mengkritik pedas ambruknya gedung La Patau.

    "Keruntuhan pertama bisa saja karena kesalahan teknis. Namun, ambruk lagi dalam waktu singkat ini, menunjukkan adanya kelalaian yang disengaja, bahkan praktik korupsi," tegas Alfred, Kamis (8/5).

    Ia menilai, ambruknya gedung Lapatau menunjukkan bahwa kepercayaan publik terhadap tata kelola anggaran daerah semakin rapuh.

    Dikutip dari Sorotanwarga.com, dugaan korupsi semakin menguat seiring dengan pernyataan Andi Prawansa, pelaksana proyek rehabilitas gedung La Patau pada tahun 2023.

    Andi Prawansa mengakui bahwa rehabilitas gedung tersebut menelan dana sebesar Rp5 miliar.
     
    "Saya sudah ditelpon dan tinggal menunggu panggilan dari kejaksaan hari ini. Saya siap bertanggung jawab, meskipun tahap pemeliharaan telah selesai," ungkap Andi Prawansa dikutip, Kamis.
     
    Ia mengakui bahwa telah melaporkan kerusakan tersebut ke Kejaksaan dan kini tengah menjalani proses penyidikan.  

    "Namun, sebagai pelaksana proyek, saya siap bertanggung jawab untuk melakukan perbaikan," jelasnya.
     
    Pernyataan Andi Prawansa menimbulkan kecurigaan mengenai kualitas pekerjaan rehabilitas gedung La Patau.
     
    Ambruknya gedung tersebut mengingatkan kita pada pentingnya pengawasan ketat terhadap pengelolaan dana publik.  

    Sekedar diketahui, pengerjaan rehabilitas Gedung Serbaguna La Patau dikerjakan oleh PT. Ilyas Berdikari dengan total anggaran 5 miliar yang bersumber dari APBD 2023.

    Penulis: A.Cakra
    Komentar

    Tampilkan

    • Plafon Gedung La Patau Ambruk, LPKN: Diduga Jadi Ladang Korupsi
    • 0

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    menu atas