Soppeng, Bugissulsel.com – Sebuah video TikTok berdurasi 18 detik menggemparkan jagat maya, setelah memperlihatkan momen memilukan dari warga Desa Umpungeng, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.
Video yang diunggah oleh akun TikTok @Sukriadi_sadi pada Rabu (4/6) itu, memperlihatkan beberapa warga Umpungeng mempersiapkan alat seadanya untuk menandu jenazah sejauh 10 kilometer di atas jalan yang dipenuhi lumpur tebal untuk dimakamkan di kampung halamannya.
Yang menyayat hati, jenazah harus dibawa secara manual dengan tandu melewati jalan berlumpur dan terjal yang sama sekali tidak dapat diakses kendaraan roda empat.
Peristiwa ini terjadi setelah almarhum meninggal dunia di RSUD Latemmamala Soppeng. Belum diketahui secara pasti identitas jenazah dalam video tersebut.
Tragedi ini bukan sekadar soal kematian dan pemakaman. Ini adalah potret buram wajah pembangunan di Soppeng.
Di tengah klaim-klaim pembangunan infrastruktur, fakta bahwa masih ada warga yang harus menandu jenazah sejauh puluhan kilometer dengan berjalan kaki menyibak pertanyaan besar: ke mana arah pemerintahan baru Suwardi Haseng dan Selle KS Dalle?
Pasangan Bupati dan Wakil Bupati yang baru saja dilantik ini diharapkan membawa perubahan dan kemajuan. Namun, kejadian ini seperti tamparan keras di awal masa pemerintahan mereka.
Harapan rakyat pada kepemimpinan baru itu kini dihadapkan dengan kenyataan pahit tentang minimnya perhatian pada wilayah-wilayah terisolasi seperti Umpungeng.
Warga setempat disebut-sebut telah lama mengeluhkan kondisi akses jalan tersebut, terutama saat musim hujan tiba. Namun hingga kini, tak ada perbaikan berarti.
Ketika kebutuhan dasar seperti akses jalan untuk membawa jenazah pun tak terpenuhi, wajar jika masyarakat mulai meragukan komitmen dan keseriusan pemerintah daerah dalam menjawab kebutuhan mereka.
Di kolom komentar video tersebut, gelombang kecaman pun terus bergulir. Banyak netizen menyayangkan lambannya perhatian Pemkab Soppeng terhadap infrastruktur pedesaan.
Beberapa bahkan menyindir bahwa promosi pembangunan yang selama ini digaungkan hanya sebatas panggung politik.
Tragedi ini seharusnya menjadi lonceng peringatan bagi Pemkab Soppeng. Bukan sekadar soal infrastruktur, tetapi tentang rasa kemanusiaan dan keadilan.
Saat jenazah harus ditandu sejauh itu karena jalan tak layak, itu bukan hanya duka keluarga almarhum. Itu adalah duka seluruh rakyat Soppeng.
Kini publik menanti, apakah Suwardi Haseng dan Selle KS Dalle akan menjawab keprihatinan ini dengan tindakan nyata atau sekadar respons normatif tanpa solusi.
Warga Umpungeng dan beberapa desa lain di Soppeng menunggu bukan janji, tapi perubahan nyata.
Sampai berita ini dirilis, belum dimintai tanggapan Pemkab Soppeng terkait kejadian tersebut.
Penulis: A.Cakra