Medan, Bugissulsel.com – Koordinator Nasional Relawan Listrik Untuk Negeri (Re-LUN) sekaligus Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO), Teuku Yudhistira, mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk 'copot' Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.
Desakan itu disampaikan menyusul pernyataan pemerintah yang menyebut pemulihan listrik di Aceh telah mencapai 93 persen, namun tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.
“Informasi itu menyesatkan dan melukai perasaan para korban bencana,” kata Yudhistira di Medan, setelah meninjau kondisi pasca banjir di Aceh Tamiang, Selasa (9/12).
Ia menyatakan laporan timnya yang berada di Aceh Tamiang, Aceh Utara, hingga Aceh Tengah menunjukkan sebagian besar wilayah masih mengalami pemadaman total.
Karena itu, ia menilai pemerintah dan PLN telah memberikan keterangan yang tidak akurat kepada publik.
“Kami memahami situasi force majeure dan upaya pemulihan yang dilakukan PLN. Namun pernyataan soal pemulihan 93 persen jelas keliru dan berdampak pada psikologis warga yang sedang berduka,” ujarnya.
Yudhistira menyebut pernyataan Menteri ESDM tidak dapat dilepaskan dari informasi yang disampaikan Dirut PLN.
Karena itu, menurut Yudhistira, kedua pejabat tersebut harus bertanggung jawab atas informasi itu.
“Kesalahan informasi ini bersifat fundamental karena tersebar luas melalui media dan media sosial. Permintaan maaf tidak cukup; kami meminta Presiden segera mengambil tindakan,” katanya.
Ia juga meminta evaluasi terhadap pejabat PLN lainnya yang turut menyebarkan data pemulihan yang dinilai tidak sesuai fakta.
Sementara, dalam konferensi pers di hari yang sama, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan permohonan maaf dan meluruskan informasi terkait pemulihan kelistrikan di Aceh.
Darmawan mengakui, bahwa laporan awal mengenai pemulihan 93 persen tidak tepat karena terdapat hambatan teknis berat di lapangan.
Ia menjelaskan, Aceh terisolasi dari jaringan Sumatra akibat robohnya enam tower transmisi Bireuen-Arun.
Robohnya infrastruktur itu, kata dia, dipicu pelebaran sungai hingga lebih dari 300 meter akibat banjir bandang.
Terkait hal tersebut, PLN menargetkan pemulihan menyeluruh dalam lima hari ke depan.
Tim pemulihan, lanjut Darmawan, telah dikerahkan dan Darmawan berada langsung di Aceh untuk memimpin penanganan.
“Kami memohon maaf karena informasi sebelumnya tidak akurat. Tantangan teknis di lapangan sangat berat dan membutuhkan waktu tambahan untuk pemulihan,” ujarnya.
Editor: A.Cakra
Sumber: IWO Pusat


