Ilustrasi cuaca ekstrem. (Foto: Google/Ist).
Soppeng, Bugissulsel.com – Kabupaten Soppeng menjadi salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang masuk status siaga pada dasarian pertama Desember 2025 atau periode 1-10 Desember.
Penetapan status itu berkaitan dengan potensi hujan sangat lebat dan juga angin kencang yang diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah Sulsel.
Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo, mengatakan beberapa daerah kini berada pada level waspada hingga siaga, termasuk Soppeng yang perlu memberi perhatian khusus terhadap potensi banjir, tanah longsor, serta pohon tumbang.
“Waspada itu tingkat curahnya lebih sangat lebat ya. Mudah-mudahan tidak ada di status awas kan. Jadi memang ini sudah diberikan peringatan dini dan teman-teman sudah mengantisipasinya ini dengan menyiapkan tenaga-tenaga rescue,” kata Amson, dikutip dari Tribun Timur, Selasa (2/12).
Amson menjelaskan ada tiga kategori status cuaca yang digunakan BPBD: waspada, siaga, dan awas.
Memasuki awal Desember, kata dia, kondisi cuaca di Sulsel menunjukkan tanda-tanda peningkatan intensitas.
“Artinya di dalam 1 meter persegi itu pada saat terjadi hujan ada sekitar 200 sampai 300 liter,” jelasnya mengenai potensi curah hujan yang mencapai 200-300 milimeter, Senin (1/12) kemarin.
Menurut data BPBD Sulsel, daerah yang masuk potensi terdampak berada di wilayah selatan dan barat provinsi.
Soppeng sendiri masuk daftar daerah dengan status siaga bersama Maros , Pangkep, Sinjai, dan Takalar.
“Untuk di dasarian pertama di bulan Desember itu yang masuk di peringatan dini ada di Barru, ada Bone, Gowa, Makassar. Ada malah status siaganya, Maros, Pangkep, Sinjai, Soppeng, dan Takalar. Ada 9 daerah yang masuk menurut rilis masuk Siaga dan waspada,” ujarnya.
Amson juga memastikan bahwa pemerintah kabupaten/kota, telah memiliki peta wilayah rawan bencana untuk memudahkan langkah antisipasi dan penyiapan jalur evakuasi.
“Semua kabupaten kita harus wajib mewaspadai sekarang karena kecenderungan terjadi perubahan tatanan struktur pembangunan ini, perubahan iklim dan lain-lain ini membuat peta-peta terkait dengan kebencanaan ini berubah,” katanya.
Penulis: A.Cakra
Sumber: Tribun Timur
