Soppeng, Bugissulsel.com – Keberadaan incinerator milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Latemmamala Soppeng kembali menjadi sorotan publik, Rabu (27/6).
Pasalnya, dugaan kerusakan pada alat pembakar limbah medis tersebut belum mendapatkan kejelasan resmi dari pihak rumah sakit hingga saat ini.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat, terutama menyangkut aspek transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan fasilitas kesehatan daerah.
Sejumlah warga menilai, sebagai lembaga publik, RSUD seharusnya bersikap terbuka terhadap permasalahan yang menyangkut pelayanan dan keselamatan lingkungan.
Upaya konfirmasi kepada pihak rumah sakit pun belum membuahkan hasil yang jelas.
Saat dihubungi melalui sambungan telepon WhatsApp pada Senin (26/5), Wadir l RSUD Latemmamala, Andi Saiful, mengarahkan untuk berkomunikasi langsung dengan bagian Humas rumah sakit.
"Langsung bagian Humas mi saja, saya sedang rapat. Tadi juga katanya ada beberapa media yang mau konfirmasi," ujar Saiful singkat, Senin kemarin.
Namun, harapan untuk mendapatkan jawaban dari Humas pun tampaknya menemui jalan buntu.
Rahma, yang diketahui menjabat di bagian tersebut, tidak merespons pesan maupun panggilan telepon yang dikirimkan oleh tim redaksi hingga berita ini diterbitkan.
Minimnya komunikasi dari pihak rumah sakit justru memperkuat dugaan masyarakat bahwa incinerator yang dimaksud memang mengalami kerusakan dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Diketahui, incinerator memiliki peran krusial dalam pengelolaan limbah medis berbahaya. Kerusakan alat ini dapat menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan lingkungan serta keselamatan petugas medis dan masyarakat sekitar.
Publik kini menanti keterbukaan informasi dari manajemen RSUD Latemmamala terkait kondisi sebenarnya dari incinerator tersebut.
Keterbukaan dianggap sebagai bentuk tanggung jawab institusi pelayanan publik dalam menjaga kepercayaan masyarakat dan memastikan pelayanan berjalan dengan baik.
Penulis: A.Cakra