Potret Pasar Sentral Cabbeng yang dipenuhi sampai di pinggir kios-kios. (Foto: Ist).
Soppeng, Bugissulsel.com – Kondisi Pasar Sentral Cabbeng, yang terletak di Kelurahan Pajalesang, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, memantik perhatian publik.
Pasar yang seharusnya menjadi pusat aktivitas ekonomi warga, kini justru berubah menjadi pemandangan yang memprihatinkan.
Pantauan tim di lapangan pada Jumat (20/6), sejumlah titik di area pasar dipenuhi tumpukan sampah. Sampah-sampah menumpuk di sepanjang pinggir los dan kios, sebagian mulai mengeluarkan bau tak sedap.
Tak hanya itu, beberapa bangunan kios tampak kusam dan tak terawat. Cat dinding yang mengelupas, menjadi pemandangan sehari-hari yang menghiasi kawasan pasar tersebut.
Pasar Cabbeng yang dulunya dikenal sebagai salah satu urat nadi perekonomian lokal, kini menghadapi tantangan serius.
Ratusan pedagang yang menggantungkan hidupnya dari aktivitas jual beli di pasar ini terancam merugi akibat menurunnya kenyamanan pengunjung.
Kebersihan dan kelayakan fasilitas pasar menjadi faktor penting yang sering diabaikan, namun berdampak langsung pada keberlangsungan ekonomi masyarakat.
Kondisi ini menjadi sorotan tajam, mengingat revitalisasi pasar rakyat telah menjadi program prioritas di banyak daerah sebagai bagian dari peningkatan pelayanan publik.
Di Soppeng, fakta di lapangan justru menunjukkan sebaliknya, pembiaran dan minimnya perhatian terhadap infrastruktur pasar tradisional.
Masalah ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Pemerintah Kabupaten Soppeng, khususnya di bawah kepemimpinan Suwardi dan Selle sebagai Bupati dan Wakil Bupati.
Tuntutan terhadap perbaikan tata kelola pasar, termasuk pengelolaan kebersihan dan pemeliharaan fasilitas, kian mendesak.
Publik kini menanti langkah nyata pemerintah dalam merespons kondisi tersebut. Apakah akan tetap dibiarkan membusuk, atau bertransformasi menjadi pasar rakyat yang layak, bersih, dan manusiawi?
Pertanyaan tersebut masih menjadi misteri bagi para ratusan pedagang yang berjualan di pasar Cabbeng.
Penulis: A.Cakra
